Viral Penumpang Main HP Kena Tilang Elektronik

Istimewa

Tilang Elektronik – Belakangan ini media sosial di hebohkan dengan video seorang penumpang mobil yang ditilang karena tertangkap kamera sedang memainkan ponsel. Bukan sopir, bukan pengemudi, tapi penumpang. Ya, penumpang depan yang bahkan tak punya kendali atas kendaraan justru menjadi sasaran kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Warganet pun geger. Ribuan komentar membanjiri postingan tersebut. Sebagian besar menilai ini sebagai bentuk “overkill” dari penerapan aturan lalu lintas digital.

Dalam video yang tersebar luas di TikTok dan Instagram, tampak seorang perempuan duduk di kursi penumpang depan sebuah mobil pribadi. Ia memegang ponsel dengan santai, kemungkinan besar sedang membalas pesan atau menonton sesuatu. Tak lama kemudian, pemilik kendaraan menerima surat tilang elektronik yang menyatakan bahwa “pengemudi” menggunakan ponsel saat berkendara. Masalahnya? Yang pakai HP bukan pengemudi.

ETLE: Teknologi Pintar yang Gagal Bedakan Siapa Pengemudi

Electronic Traffic Law Enforcement seharusnya menjadi solusi jitu dalam mengawasi pelanggaran lalu lintas tanpa harus bergantung pada patroli manual. Namun kasus ini menunjukkan sisi gelap dari sistem yang terlalu mengandalkan teknologi tanpa menyertakan nalar manusia. Kamera hanya merekam visual tanpa konteks. Tidak ada analisis mendalam, tidak ada verifikasi depo 10k, hanya berdasarkan sudut pandang kaku yang bisa salah tafsir.

Bagaimana mungkin sistem secanggih itu tak bisa membedakan mana pengemudi dan mana penumpang? Apakah dengan duduk di depan otomatis di anggap sebagai pengendali kendaraan? Jika demikian, maka ribuan penumpang yang hanya duduk manis bisa tiba-tiba di anggap pelanggar hukum. Ini bukan hanya lucu, tapi membahayakan akal sehat publik.

Netizen Meradang: Hukum Seolah Asal Asalan

Respons publik pun cukup keras. Banyak yang menganggap sistem ETLE telah kebablasan, bahkan menjadi alat penindakan yang semena-mena. Di berbagai platform, netizen menyuarakan kekhawatiran mereka tentang akurasi sistem. Tak sedikit yang menyarankan agar kamera ETLE di lengkapi teknologi AI yang lebih canggih untuk bisa mengidentifikasi posisi pengemudi secara akurat.

Bahkan beberapa influencer dan pengacara ikut bersuara. Mereka mempertanyakan landasan hukum yang di gunakan dalam penerapan tilang terhadap penumpang. Dalam UU Lalu Lintas, jelas disebutkan bahwa larangan menggunakan ponsel saat berkendara di tujukan kepada pengemudi. Bukan penumpang. Tapi jika sistemnya salah, slot gacor hari ini siapa yang bertanggung jawab?

Baca juga: https://brownfieldbulldogs.com/

Mata Hukum Tak Boleh Buta, Meski Digital

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi sistem penegakan hukum berbasis teknologi. Hukum tetap harus di jalankan dengan logika dan keadilan. Jika teknologi tidak bisa membedakan siapa yang sebenarnya melakukan pelanggaran, maka yang jadi korban adalah rakyat biasa. Jangan sampai semangat digitalisasi justru menjerumuskan publik ke dalam ketakutan berlebihan. Karena yang salah bukan hanya sistemnya, tapi juga cara kita memahaminya.